Penguatan Peran Pesantren Sebagai Pilar Ekonomi Melalui Capacity Building

PALU, beritapalu | Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) Provinsi Sulawesi Tengah mengadakan kegiatan Capacity Building bertajuk “Berani Makmur – Pesantren Berdaya Melalui Peningkatan Kapasitas Pendidikan dan Wirausaha”.

Program yang difasilitasi oleh Bank Indonesia ini berlangsung pada Kamis, 10 April 2025, di Kota Palu, dan bertujuan mendukung transformasi ekonomi berbasis syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah, Rony Hartawan.

Sejumlah tokoh penting turut hadir, termasuk Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, M. Sadly Lesnusa; Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tengah, Rusdin, dan Ketua DPW HEBITREN Sulawesi Tengah, Ali Hasan Aljufri.

Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Haul Guru Tua ke-57 dan sekaligus mempererat kolaborasi antara pesantren, pemerintah daerah, lembaga keuangan, serta pemangku kepentingan lainnya. Lebih dari 30 pesantren dari berbagai daerah Sulawesi Tengah berpartisipasi dalam program ini, dengan harapan meningkatkan kemandirian ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.

Dalam acara tersebut, para peserta diajak untuk memahami strategi pengelolaan usaha yang mendukung pemberdayaan komunitas, mencakup sektor pertanian, UMKM, dan industri kreatif.

Narasumber dari Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Yason Taufik Akbar, serta pakar kemandirian pesantren seperti Anas Alhifni dan K.H. Mindjali, berbagi konsep, strategi, dan praktik terbaik yang dapat diterapkan di lingkungan pesantren.

Indonesia, dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin global dalam ekonomi syariah. Data State of the Global Islamic Economy (SGIE) menunjukkan Indonesia menempati peringkat ketiga dalam indeks ekonomi syariah, setelah Malaysia dan Arab Saudi. Perekonomian berbasis syariah menjadi peluang besar dengan kontribusi signifikan dari berbagai sektor, seperti Halal food, Modest fashion, dan lainnya.

Jumlah anggota HEBITREN terus berkembang, kini mencapai 56 pesantren, dengan tambahan 44 anggota baru dari berbagai wilayah. Hal ini mencerminkan komitmen untuk membangun ekosistem ekonomi syariah yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kehadiran platform digital WIZSTREN diharapkan memperkuat inovasi dalam pengelolaan zakat, infak, wakaf, dan sedekah dengan pendekatan produktif.

Melalui program ini, diharapkan tercipta sinergi yang semakin kuat antara pesantren, pemerintah, lembaga keuangan, dan mitra strategis lainnya untuk mewujudkan ekonomi umat yang kompetitif dan berorientasi pada kemaslahatan bersama. Semoga dapat menjadi langkah signifikan menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. (afd/*)

Berita Terkait

  • Menikmati Privacy di Kafe Maestro bersama Sajian Iga Bakar

    PALU, beritapalu | Kafe Maestro, yang berdiri sejak 2004, sudah lama menjadi tempat favorit bagi masyarakat Palu. Terkenal dengan sajian pizza dan es krimnya, Kafe Maestro terus berinovasi dan menambah daftar menu unggulannya. Baru-baru ini, mereka meluncurkan sebuah hidangan spesial yang langsung menarik perhatian banyak orang, yaitu “Iga Bakar ala Bandung.”

  • FKIJK Sulteng Salurkan Bantuan Sosial Ramadhan

    PALU, beritapalu | Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulawesi Tengah menyalurkan bantuan sosial melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sulteng, Senin (24/3/2025). Penyaluran bantuan itu merupakan bagian dari kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan.

  • Market Share Perbankan Syariah Naik Menjadi 7,72 Persen

    JAKARTA, beritapalu | Perbankan syariah nasional mencatatkan kinerja yang positif pada akhir tahun 2024. Total aset tercatat sebesar Rp980,30 triliun atau tumbuh sebesar 9,88 persen yoy pada Desember 2024 dengan market share tercatat naik menjadi 7,72 persen (Desember 2023: 7,44 persen). 

  • Bank Indonesia Gelar Pemilihan Duta Guru CBP Rupiah Sulawesi Tengah

    PALU, beritapalu | Bank Indonesia terus berupaya membangun kecintaan masyarakat terhadap rupiah sebagai simbol kedaulatan dan persatuan bangsa melalui gerakan Cinta Bangga dan Paham Rupiah. Sebagai langkah nyata dalam membangun kecintaan masyarakat khususnya pada generasi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *