Irfan Sukarna: Potensi Wisata Belum Diterjemahkan Jadi Nilai Ekonomi

Kepala Perwakilan BI SUlteng, Irfan Sukarna pada Dialog dan Lokakarya "BERANI Harmoni Wujudkan Industri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sulawesi Tengah Berkelanjutan dan Inklusif" di Palu, Selasa (5/8/2025). (©globalsulteng.cim/Rian)
Kepala Perwakilan BI SUlteng, Irfan Sukarna pada Dialog dan Lokakarya "BERANI Harmoni Wujudkan Industri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sulawesi Tengah Berkelanjutan dan Inklusif" di Palu, Selasa (5/8/2025). (©globalsulteng.cim/Rian)

PALU, beritapalu.ID | Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah menyoroti rendahnya kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah meski pertumbuhan ekonomi Sulteng mencapai 8,69% pada triwulan I 2025, jauh di atas pertumbuhan nasional 4,87%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Irfan Sukarna menyampaikan hal tersebut dalam Dialog dan Lokakarya “BERANI Harmoni Wujudkan Industri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sulawesi Tengah Berkelanjutan dan Inklusif” di Palu, Selasa (5/8/2025).

Ia menjelaskan industri pengolahan nikel menjadi motor pertumbuhan ekonomi Sulteng dengan pangsa sebesar 39,34%. Meski memberikan nilai tambah besar, multiplier effect ke ekonomi lokal masih terbatas.

“Kondisi tersebut tercermin pada sejumlah indikator kesejahteraan. Meskipun tingkat kemiskinan menurun dari 11,77% pada tahun sebelumnya menjadi 10,92%, angka ini masih berada pada kisaran dua digit, menunjukkan perlunya upaya lebih kuat untuk mendorong perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Saat ini kontribusi sektor pariwisata yang direpresentasikan oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum serta Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan baru mencapai 2,32%.

“Angka ini memberikan pesan bahwa potensi wisata yang kita miliki, dari pesona alam hingga kekayaan budaya, belum berhasil kita terjemahkan menjadi nilai ekonomi yang signifikan,” ungkapnya.

Kepala Perwakilan BI menekankan sektor pariwisata merupakan sektor yang mampu menciptakan lapangan kerja cepat, mendorong UMKM, dan menyebarkan manfaat pertumbuhan lebih merata. Jika mampu mengangkat kontribusi sektor ini, dapat menambah sumber pertumbuhan baru.

Dalam kesempatan tersebut, para peserta bersama-sama mengidentifikasi potensi pengembangan sektor pariwisata Sulteng, termasuk menyusun solusi yang bukan sekadar membangun destinasi tetapi menciptakan pengelolaan ekosistem yang dapat memberikan pengalaman mengesankan dan manfaat ekonomi nyata bagi warga lokal.

“Sulawesi Tengah memiliki modal alam, budaya, dan kreativitas yang luar biasa. Tantangan kita adalah mengubah modal itu menjadi kekuatan ekonomi yang terukur, berkelanjutan, dan inklusif,” katanya.

Ia berharap pada waktu ke depan dapat membuktikan bahwa pertumbuhan tinggi bukan hanya angka di atas kertas, tetapi menjadi kesejahteraan yang dapat dirasakan oleh setiap keluarga di Sulawesi Tengah. (bmz)

Berita Terkait

  • Dorong Ekonomi Biru, Inggris-Indonesia Wujudkan Program BISA

    JAKARTA, beritapalu | Dalam semangat memperkuat ekonomi biru berkelanjutan, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta bekerja sama dengan AIS Forum–UNDP Indonesia menggelar acara Demo Day Program Blue Innovative Startup Acceleration (BISA) di Soehanna Hall, Jakarta, Selasa (1/7/2025). Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam mendorong inklusivitas, inovasi teknologi, dan penguatan komunitas di wilayah pesisir Indonesia.

  • Inovasi Lingkungan dan Pemberdayaan Bawa Vale Indonesia ke Puncak ESG Asia

    BANGKOK, beritapalu | Di tengah sorotan panggung Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025 yang dihelat di Bangkok, nama PT Vale Indonesia kembali menggema, membawa pulang dua penghargaan prestisius: Green Leadership dan Social Empowerment. Sebuah pengakuan yang tak sekadar membanggakan perusahaan, tapi juga mencerminkan wajah baru industri nikel Indonesia — inklusif, berkelanjutan, dan manusiawi.

  • Kemenkum Sulteng Persiapkan Salak Pondoh Simpang Raya ke IGN

    BANGGAI, beritapalu | Tim Ahli Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual melakukan pendampingan pemeriksaan substantif permohonan Indikasi Geografis (IG) “Salak Pondoh Simpang Raya” di Kabupaten Banggai, 2-4 Juli 2025.

  • Investor Saham Indonesia Tembus 7 Juta, Optimisme Pasar Tetap Tinggi

    JAKARTA, beritapalu | Jumlah investor saham di Indonesia telah melampaui 7 juta SID, menandakan tingginya minat masyarakat terhadap investasi di tengah dinamika ekonomi global. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut pencapaian ini mencerminkan optimisme terhadap perekonomian nasional, yang terus tumbuh meskipun pasar mengalami fluktuasi.

  • Inflasi Sulteng Juli 2025 Capai 3,69 Persen, Tolitoli Tertinggi

    Tingkat inflasi bulan Juli 2025 (year-on-year) di Sulawesi Tengah tercatat sebesar 3,69 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,97. Data ini disampaikan Plt. Kepala BPS Sulteng, Imron J. Musa, dalam pemaparannya, Jumat (1/8/2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *